Sampai Kapan, Ya Allah?
Malam di Madinah terasa lebih dingin dari biasanya.
Langit memayungi bumi dengan kesunyian yang sunyi—tak ada bintang, hanya gulita.
Di salah satu rumah yang sederhana, seorang sahabat duduk dengan kepala tertunduk. Pakaian lusuhnya basah oleh keringat dan darah. Tubuhnya penuh luka.
Ia baru pulang dari jalan dakwah. Hari ini lagi-lagi dihina, dilempari, bahkan dipukul oleh orang-orang yang dulu menyebutnya saudara.
Tapi ia bertahan.
Di sampingnya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam duduk diam. Matanya memerah. Hatinya menjerit, tapi lisannya tetap diam.
Hingga akhirnya, sahabat itu bertanya,
dengan suara gemetar tapi jujur dari hati:
“Ya Rasulullah... sampai kapan?”
“Mataa nashrullah? Kapan datang pertolongan Allah?”
Rasul mengangkat wajahnya ke langit.
Ia tahu, bukan hanya sahabatnya yang lelah.
Ia pun lelah. Tapi bukan karena ingin menyerah—
melainkan karena cinta yang terlalu dalam kepada umat ini.
Dan tiba-tiba...
turunlah ayat yang menjadi pelipur jiwa—bukan hanya untuk mereka,
tapi untuk siapa pun yang merasa teraniaya karena jalan dakwah:
أَمْ حَسِبْتُمْ أَن تَدْخُلُوا ٱلْجَنَّةَ وَلَمَّا يَأْتِكُم مَّثَلُ ٱلَّذِينَ خَلَوْا۟ مِن قَبْلِكُم ۖ
مَّسَّتْهُمُ ٱلْبَأْسَآءُ وَٱلضَّرَّآءُ وَزُلْزِلُوا۟ حَتَّىٰ يَقُولَ ٱلرَّسُولُ وَٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ مَعَهُۥ مَتَىٰ نَصْرُ ٱللَّهِ ۗ
أَلَآ إِنَّ نَصْرَ ٱللَّهِ قَرِيبٌ
(QS. Al-Baqarah: 214)
Artinya:
"Apakah kalian mengira akan masuk surga, padahal belum datang kepada kalian cobaan seperti yang menimpa orang-orang sebelum kalian? Mereka ditimpa kesusahan dan penderitaan, dan diguncang (dengan berbagai ujian), hingga Rasul dan orang-orang beriman bersamanya berkata: 'Kapankah datang pertolongan Allah?' Ketahuilah, sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat."
Air mata Rasul menetes perlahan.
Sahabat itu terdiam.
Mereka tahu… Allah tidak lupa.
Allah melihat. Dan pertolongan itu... sangat dekat.
Sejak malam itu, tak pernah lagi terdengar keluhan.
Karena setiap luka, telah dibasuh oleh janji Tuhan:
"Alaa inna nashrallahi qariib."
"Ketahuilah, sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat."
Posting Komentar untuk "Sampai Kapan, Ya Allah?"